Pengertian umum dari keputihan adalah penyakit kelamin pada perempuan (vagina) di mana terdapat cairan berwarna putih kekuninganatau putih kekelabuan baik encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal. Hampir semua wanita pernah mengalami keputihan atau pektay dalam bahasa cina.
Jenis Keputihan
Berdasarkan gejala yang timbul, keputihan dibedakan menjadi dua, yaitu normal dan abnormal. Keputihan normal ditandai oleh keluarnya lendir jernih pada saat masa subur atau sebelum menstruasi, tidak berbau, serta tak ada keluhan gatal pada vagina. Sebaliknya, keputihan abnormal menandakan adanya infeksi pada vagina yang dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu Bacterial Vaginosis, Trichomoniasis, dan Candidiasis.
Bacterial Vaginosis merupakan keputihan akibat meningkatnya bakteri patogen, sehingga Lactobacillus menurun, pH vagina meningkat, menjadi bersifat basa. Biasanya gangguan ini ditandai gejala klinis seperti lendir vagina sedikit, homogen, putih keabu-abuan,bau tidak sedap, tetapi tidak menyebabkan iritasi.
Jika keadaan ini dialami oleh ibu hamil, akan berisiko pada kelahiran prematur. Risiko lainnya adalah kehamilan di luar rahim dan kadang menyebabkan radang panggul.
Keputihan Candidiasis, yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Gejala klinis yang dialami penderita berupa rasa gatal, lendir vagina berbentuk seperti kepala susu, dan berbau.
Keputihan abnormal bila tidak diobati secara benar akan berakibat pada kemandulan, infeksi saluran telur, bahkan awal munculnya pertumbuhan kanker mulut rahim. Karena itu, bila telanjur mengalami keputihan, lakukan pemeriksaan pap smear.
Menurut Dr. Junita Indarti, Sp.OG, (spesialis kebidanan dan kandungan dari FKUI-RSCM), hal penting yang harus diketahui, yaitu menjaga keseimbangan ekosistem vagina agar tidak terjadi infeksi. Ia mengingatkan, cara paling mudah adalah menjaga kebersihan vagina, tetapi dengan tetap mempertahankan derajat keasaman pH, sehingga pertumbuhan Lactobacillus meningkat dan perkembangbiakan organisme patogen terhambat.
Penyakit gangguan alat reproduksi wanita ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu jamur, bakteri, virus dan parasit. Di bawah ini merupakan penjelasan singkat masing-masing faktor pemicu atau penyebab keputihan tersebut :
1. Jamur
Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas. Keputihan jamur bisa diakibatkan oleh kehamilan, penggunaan pilKB, steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan tubuh rendah, dan lain sebagainya.
2. Bakteri
Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
3. Virus
Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids, condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus herper menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hami.
4. Parasit
Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, danlain sebagainya.
So, buat para wanita..beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
- Jagalah kebersihan tubuh terutama di daerah daerah alat kelamin kewanitaan serta kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita agar terhindar dari penyakit keputihan alias pektay.
- Jangan gunakan sembarang obat. Konsultasikan masalah anda dengan dokter agar penanganan dapat lebih jitu dan tepat mengobati masalah anda.
- Hubungan seks bebas berganti-ganti pasangan memiliki banyak resiko penyakit menular seksual (pms). Setia pada pasangan yang sah akan menghindarkan anda dan keluarga anda dari serangan pms yang berbahaya.
sumber : dari berbagai sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Postinglah dengan komentar yang bersifat "membangun".Thanks^^