Clairvoyance adalah kemampuan untuk mendapatkan informasi tentang
sesuatu secara langsung tanpa melalui indera. Berbeda dengan telepati,
clairvoyance, menerima informasi secara langsung dari objek atau
kejadian, baik dimasa lalu, saat ini, atau masa depan, tanpa mengetahui
adanya pikiran orang tentang hal tersebut. Pendek kata, jika telepati
harus mengetahui apa yang dipikirkan orang untuk tahu sesuatu.
Clairvoyance tidak perlu tahu pikiran orang untuk tahu sesuatu.
Terdapat banyak bentuk clairvoyance yang dikenal masyarakat.
Misalnya saja, ada orang yang selalu tahu siapa yang menelpon meskipun
baru mendengar suara dering telpon.Bisa melihat apa isi rumah seseorang,
padahal tidak pernah datang ke rumah orang tersebut. Bisa menemukan
benda-benda yang hilang atau orang hilang. Bisa melihat benda-benda yang
disembunyikan dibalik pakaian, dan sebagainya.
Clairvoyance merupakan fenomena psi yang sangat menarik perhatian
masyarakat. Salah satu laporan yang paling umum disampaikan orang
tentang fenomena tersebut adalah terhindarnya diri dari suatu kecelakaan
karena membatalkan diri bepergian. Misalnya kasus yang dialami Momo
(bukan nama sebenarnya). Entah kenapa ada dorongan kuat untuk menunda
keberangkatan naik pesawat ke tujuan tertentu, padahal tiket pesawat
telah dipesan. Betul, ternyata penundaan itu berbuah manis, karena
pesawatnya ternyata kemudian kecelakaan. Jika tidak ditunda, bisa
dipastikan ia akan ikut menjadi korban.
Masyarakat umum menilai bahwa para dukun memiliki kemampuan
clairvoyance. Buktinya, pada saat kehilangan sesuatu, misalnya motor
atau mobil, mereka pergi ke dukun untuk mencari tahu siapa pencurinya,
kapan tepatnya dicuri, dan ke arah mana pencurinya lari. Mereka dianggap
bisa tahu kejadian dimasa lalu dan saat ini. Mereka juga dianggap tahu
kondisi objeknya. Masyarakat yang datang ke dukun bertanya tentang
bagaimana kondisi motor atau mobilnya saat itu.
Saya ingat sebuah kisah menggelikan yang terkait dengan
clairvoyance. Saat itu saya masih SD. Ada sebuah keluarga yang waktu itu
memiliki beberapa ekor sapi. Suatu pagi, salah satu sapi betina yang
bunting tua lepas dari ikatannya. Sapi itu berusaha dicari kemana-mana.
Tapi sampai 2 hari, sapi itu tidak ketemu. Nah, hari ketiga, ada orang
yang datang mengantarkan sapi tersebut (beberapa orang mengakuinya
sebagai dukun). Orang tersebut mengaku bahwa sapi tersebut berhasil
ditemukan karena ia melihatnya dalam mimpi atau semacam itu (selayaknya
dukun) dan ditemukan jauh dari tempatnya. Terang saat itu saya percaya,
karena sapi sudah lepas 3 hari maka tentu saja bisa berjalan jauh.
Keesokan harinya, ada orang lain lagi memberitahukan bahwa sapi itu
ditemukan di dalam semak yang tidak terlalu jauh dari tempatnya. Hanya
saja, ia bersembunyi di dalam semak karena melahirkan anak. Tentu saja
orang yang mengaku menemukan sapi telah menipu. Hebatnya, orang itu
berupaya meyakinkan bahwa hanya karena kemampuannya sapi itu bisa
ditemukan. Benar tidaknya karena kemampuan clairvoyance sapi itu
ditemukan, itu tidak jelas. Tapi yang jelas, orang itu telah menipu.
Meskipun tidak persis sama, kisah tersebut mengingatkan saya pada
salah satu cerita melayu, yakni kisah tentang Pak Belalang (disebut
begitu karena memiliki anak yang bernama belalang). Diceritakan bahwa
Pak Belalang menyuruh anaknya mencuri ternak milik warga desa dan
disembunyikan di suatu tempat. Lalu Pak Belalang berpura-pura menjadi
dukun. Ia menunjukkan dimana tempat ternak itu berada. Sudah tentu,
petunjuk itu selalu benar karena anaknya sendiri yang membawa ternak itu
kesana. Berkat tipuan itu, Pak Belalang termasyur sebagai dukun.
Penguasa wilayah juga mendengar kehebatan Pak Belalang dalam
menemukan barang hilang. Lalu Pak Belalang di undang ke istana untuk
menjadi ahli di istana, yang ditandingkan dengan ahli dari wilayah lain.
Jika gagal, Pak Belalang akan dihukum mati. Nah, pada saat
pertandingannya, ahli dari wilayah lain membawa tabung bambu, dimana Pak
Belalang diminta untuk menebak isinya. Tentu saja Pak Belalang tidak
tahu. Ia mulai ketakutan. Lalu mulai memanggil-manggil anaknya karena
takut, “belalang, belalang, belalang”, ratapnya. Ternyata isi tabung
bambu itu adalah belalang. Jadi, Pak Belalang memenangkan lomba.
Jika benar pendapat para ilmuwan bahwa sebuah cerita rakyat
menggambarkan kondisi sosio-psikologis masyarakat. Maka setidaknya ada
dua hal yang bisa disimpulkan dari cerita Pak Belalang. Pertama,
masyarakat (khususnya masyarakat melayu) sebenarnya tahu bahwa mungkin
saja orang yang mengklaim diri memiliki kemampuan psi, hanya melakukan
tipuan. Kedua, banyak kejadian yang seolah-olah merupakan fenomena psi
hanyalah karena kebetulan. Pendek kata, harus hati-hati dalam
menyimpulkan apakah sesuatu itu karena fenomena psi atau bukan.
testnya :http://astraltest.com/extrasensory/clairvoyance.php
jenisnya:
Precognition( meramal masa depan ),
Remote Viewing (Terawang),
Telepathy (Komunikasi jarak jauh),
Retrocognition(Mengetahui masa lalu) ,
Clairvoyance ( mata gaib ) ,
Clairsentience (mampu merasakan hal2 gaib),
Clairaudience ( Mendengar hal2 gaib),
Clairalience ( mencium hal2 gaib ) ,
Claircognizance ( mengetahui scr gaib ),
Clairgustance ( mampu mengecap scr gaib)
Psychometry : kemampuan untuk mendapatkan informasi hanya dengan menyentuh
Astral projection : kemampuan untuk melepaskan sebagian / seluruh
energi tubuh sehingga “tubuh halus” kita dapat berpindah tempat
kemanapun kita suka. Orang sering pula menyebutnya dengan out of body
experience (OOBE). Kita mau ke amerika tapi gak punya uang buat beli
tiket pesawat, tinggal ngastral projection aja, beres. Merupakan situasi
dimana kita dapat merasakan sensasi di luar tubuh fisik kita. Beberapa
psikolog memasukkan hal ini ke dalam kondisi halusinasi. Tapi dari
pengalaman beberapa orang, hal tersebut bukanlah merupakan halusinasi,
karena apabila dilakukan pembuktian, maka apa yang sedang dilihat atau
dirasakan saat OOBE adalah sesuai dengan adanya.
Setiap orang sbnarnya punya kemampuan ini, namun potensinya
berbeda2..ada yg lebih unggul di bidang precognition (meramal) ada yg
lebih berpotensi di bidang Clairvoyance..
Dan spt layaknya kemampuan2 lain, ESP ini bisa dilatih..
Precognitive Dream adalah sebuah mimpi yang memberikan kepada
seseorang informasi mengenai apa yang akan terjadi di masa depan.
Dengan kata lain, mimpi ini memiliki sifat meramalkan.
Precognitive Dream dan Manusia
Kebanyakan mimpi yang bersifat ramalan ini berkaitan dengan bencana,
perang, pembunuhan, kecelakaan, bahkan kuda pacu yang akan keluar
sebagai pemenang. Namun, kadang hanya berhubungan dengan hal-hal kecil
yang terjadi di kemudian hari.
Oh ya, jika saya berbicara mengenai precognitive dream, saya tidak
sedang berbicara mengenai kemampuan khusus yang dimiliki oleh
paranormal. Saya berbicara mengenai pengalaman yang dialami oleh
sebagian besar manusia di bumi ini, termasuk anda dan saya.
Pada konferensi Association for the Study of Dreams, Robert
Waggoner, seorang psikolog dan peneliti mimpi, mengatakan bahwa
precognitive dream mengabaikan status, jabatan, budaya dan agama.
Karena itu, siapa saja di dunia ini, selama ia adalah manusia dan
masih hidup pasti bisa mengalaminya. Yang berbeda hanyalah intensitas
pengalaman tersebut.
Sebuah studi yang dilakukan oleh universitas Baylor menemukan bahwa
52 persen masyarakat percaya dengan precognitive dream. Bahkan sebuah
survei pernah menemukan adanya 66 persen responden yang mengalami
precognitive dream yang akurat.
Dalam sejarah, Abaham Lincoln pernah bermimpi melihat tubuhnya
terbaring di sebuah peti mati, dua minggu sebelum pembunuhannya. Lalu
seorang insinyur dari Inggris bernama John Dunne pernah memimpikan
mengenai letusan sebuah gunung api di Perancis yang kemudian menjadi
kenyataan.
Kategori Precognitive Dream
Menurut para peneliti yang sebagian besar adalah psikolog, tidak
semua mimpi yang menjadi kenyataan dapat disebut sebagai precognitive.
Untuk memenuhi syarat sebagai precognitive, maka mimpi yang menjadi
kenyataan itu TIDAK BOLEH memenuhi empat unsur di bawah ini, yaitu :
1. Menjadi nyata karena probabilitas
2. Sang pemimpi sudah mengetahui peristiwa tersebut akan terjadi.
3. Self fulfilling prophecy
4. Pengaruh Telepati
Akan saya jelaskan dibawah ini :
Menjadi nyata karena probabilitas.
Contohnya, kita membaca berita bahwa 3 hari lagi akan diadakan demo
besar-besaran. Lalu malamnya, kita bermimpi mengenai demo tersebut dan
kita melihat terjadinya aksi lempar-lemparan batu antara pendemo dengan
polisi.
3 Hari kemudian, memang ada demo besar-besaran dan terjadi aksi lempar-lemparan batu.
Mimpi kita menjadi kenyataan, namun tidak bisa disebut precognitive
karena probabilitas terjadinya aksi anarki pada demo sangat tinggi.
Sang pemimpi sudah mengetahui mengenai kejadian tersebut.
Syarat ini memiliki contoh sama seperti di atas. Kita telah
mengetahui akan terjadi demo sebelumnya. Karena itu, ketika kita
memimpikannya, kita tidak bisa menyebutnya sebagai precognitive.
Self fulfilling prophecy
Self Fulfilling prophecy (Ramalan yang dipenuhi sendiri) adalah
sebuah prediksi yang secara langsung ataupun tidak langsung
menyebabkannya menjadi kenyataan.
Misalnya, ada sebuah ramalan palsu yang diberitakan. Namun ketika ia
dideklarasikan sebagai ramalan sejati, maka deklarasi ini mungkin akan
mempengaruhi orang-orang untuk membuatnya menjadi kenyataan.
( http://www.forumbebas.com/thread-130765-page-2.html )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Postinglah dengan komentar yang bersifat "membangun".Thanks^^