Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia untuk mengubah keadaan
yang ada pada dirinya. Yang membedakan hasilnya adalah CARA tiap
manusia untuk mengubahnya. Ada yg memilih bekerja keras dengan
penghasilan yang pas-pasan dan ada yang memilih cara kerja cerdas dengan
penghasilan yang besar.
Keadaan kita hari ini adalah hasil dari tindakan kita di masa yang lalu.
Untuk mengubahnya, diperlukan suatu CARA yang sesuai dengan tujuan
hidup kita. Einstein, seorang ilmuwan yang sangat tersohor, berkata:
"Orang yang ingin mengubah keadaan dirinya tetapi melakukan hal yang
sama adalah orang GILA!" Seharusnya, apabila menginginkan perubahan
dalam hidupnya maka ia harus mengubah CARA yang selama ini dilakukannya.
Untuk menjadi sukses, tidak mutlak perlu pendidikan yang tinggi. Yang
amat diperlukan adalah sebuah keinginan yang kuat, cara yang tepat,
serta selalu belajar tiap menghadapi masalah. Siapa bilang lulusan SD
tidak bisa kaya? Jika si lulusan SD mau belajar untuk mengembangkan
caranya maka ia akan sukses.
Misal ia adalah seorang pedagang bakso ketika berusia 15 tahun, selama
berjualan bakso ia mengalami berbagai masalah yang menghadang. Namun
karena keinginan yang kuat maka ia belajar untuk memperbaiki cara
berjualannya, ia mulai melakukan perbaikan terhadap warung baksonya dan
melakukan inovasi-inovasi sederhana namun berkesan terhadap usahanya.
Alhasil, usaha yang dilakukannya dengan penuh pembelajaran selama 10
tahun membuahkan hasil yang luar biasa; ia mampu memiliki cabang dari
warung bakso dimana-mana dalam usia 25 tahun. Sedangkan yang melanjutkan
kuliah hingga S-1 di usia 25 tahun baru saja wisuda dan belum
mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
CARA mencari rezeki inilah yang menyebabkan perbedaan; jangan
menyalahkan takdir. Karena Tuhan menyerahkan itu kepada manusia.
Perhatikan CARAnya dan perbaiki selalu CARAnya.
Mereka yang kaya adalah yang mengetahui cara untuk menjadi kaya. Kita harus segera belajar untuk mengetahui caranya.
Kaya bukan sebuah keinginan melainkan keHARUSan, agar kita bisa memberikan manfaat lebih banyak kepada orang lain.
Dan apabila kita yang lebih dulu mengetahui CARA untuk menjemput rezeki,
maka kita harus membantu orang lain (yang belum mengetahui cara untuk
menjemput rezeki) dengan menjemputkannya melalui CARA kita dan
menyalurkan hak mereka melalui zakat kita.
(Penulis : Firman Erry Probo )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Postinglah dengan komentar yang bersifat "membangun".Thanks^^